Sabtu, 24 Januari 2009

You Reap What You've Sown : Chapter 3.

Sodara-sodara, mungkin inilah yang disebut oleh Rasulullah SAW sebagai peperangan terbesar yang senantiasa berlangsung seumur hidup, yakni melawan hawa nafsu atau ego. Di sinilah peperangan kita melawan ego dan hawa nafsu, yang bahkan pada hal yang sepele sekalipun.

Dan karena di setiap peperangan selalu ada yang kalah dan menang. Maka pihak yang berseteru selalulah antara kita dan hawa nafsu atau ego kita.

Sederhananya, apabila Anda selama ini memperoleh hal yang tidak menyenangkan terus menerus dan mulai bertanya kenapa, maka artinya, selama ini ego atau hawa nafsu Anda selalu berhasil menendang pantat Anda. Dan sedihnya lagi, Anda bahkan tak tahu kalau Anda sedang dizalimi oleh ego Anda. Anda bahkan tidak sadar kalau hawa nafsu Anda sedang menendang pantat Anda begitu keras, hingga Anda menganggapnya itu sebagai hal yang biasa, dan tersamar dibalik kata, “Oh, ya, gua emang gini orangnya, terus mau gimana lagi dong ?” Dan ketika itu, ego atau hawa nafsu Anda berpesta pora merayakan keberhasilannya melahap keberadaan sejati dari diri Anda yang sesungguhnya.

Peperangan itu tidak pernah dimulai, karena kita senantiasa lebih dulu menyerah dan kalah. Sangat menyedihkan !


Nah, sebelum saya melebar kemana-mana lagi, mari kita kembali.

Saya tadi bilang, bahwa kita harus mulai berpikir terhadap reaksi-reaksi yang selama ini senantiasa terlontar. Mulailah berpikir, “Kenapa saya bereaksi seperti ini ?” dan lanjutkan dengan “Apa untungnya buat saya ?” Biasanya reaksi negatif tidak akan membawa keuntungan bagi Anda selain hal-hal negatif lainnya yang akan datang ke hadapan Anda di kemudian hari.

Karena itu, ubah lah reaksi Anda !

Kalau selama ini Anda suka memaki, maka gantilah makian Anda dengan doa. Bisa ? Bisa, selama Anda mau. Karena itu cuma mengganti kata-kata saja. Meski semua pikiran dan perasaan Anda itu menolak sekuat-kuatnya, Anda tetap saja yang memiliki power untuk menentukan kata-kata Anda. Meski Anda harus menggigit bibir dan lidah Anda ketika mengucapkan sesuatu yang bertentangan dengan pikiran dan perasaan Anda, tapi Anda selalu bisa mengatakannya.

Mulailah peperangan ini dari hal-hal yang kecil. Karena ketika Anda berhasil, dan mulai membiasakan diri (ingat Anda akan merasa sangat tidak enak !) untuk keluar dari kebiasaan bereaksi dan berkata-kata yang negatif, maka selamat ! Anda sudah berhasil memenangi satu peperangan melawan ego dan hawa nafsu Anda, yang kemudian akan membawa Anda kepada sebuah ketakjuban nan dahsyat akan kemuliaan dan kehebatan diri Anda yang sesunguhnya !

As for those yang suka mencap orang-orang dengan cap-cap jelek, yang berargumen, “Emang dia mah orangnya kaya gitu ! Ngga salah dong gua !?”

Emang ngga salah, karena common sense-nya seperti itu. Tapi apakah kita benar-benar yakin kalo common sense itu memang sesuatu yang benar ? Saya berani bilang TIDAK ! TIDAK TIDAK TIDAK ! Banyak yang keliru ! Karena kalo iya, seharusnya banyak orang yang bahagia, tersenyum, dan senantiasa damai. Kenyataannya ? Anda lihat sendiri lah. Lebih banyak orang yang seneng atau susah di dunia ini ?


-Continued to You Reap What You've Sown : End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar