Sabtu, 24 Januari 2009

Reality of Reality.

Tulisan ini adalah hasil dari inspirasi yang membuncah setelah membaca The Book of Secrets karya Deepak Chopra.

Realitas dari sebuah realitas. Atau kenyataan akan sebuah kenyataan. Pertanyaannya adalah, seberapa yakin kita berpikir bahwa dunia di sekeliling kita adalah "nyata" dan benar-benar berada "di luar" diri kita ?

Dengan yakin, Chopra berulang-ulang mengatakan bahwa dunia TIDAk berada di luar, tapi berada DIDALAM diri seseorang.

Dunia adalah persepsi. Persepsi adalah dunia. Begitulah tulisnya.
Terus terang, saya sangat menyetujui tulisan Chopra ini.

Anda masih belum yakin ?
Izinkan saya untuk mencoba meyakinkan Anda.

Sekarang, ketika Anda membaca tulisan saya ini, Anda pasti sedang menggunakan komputer, karena itu, saya minta Anda untuk mengangkat mouse yang sedari tadi Anda gunakan ke hadapan muka Anda. Genggamlah mouse itu dengan kedua tangan Anda, pusatkan perhatian Anda sepenuhnya terhadap apa yang sedang berada dihadapan Anda sekarang.

Sebuah mouse.

Katakan kepada diri Anda sendiri, "saya bisa melihat mouse ini" Silahkan Anda teliti dengan baik mouse itu. Bentuknya. Warnanya. Desainnya. Semuanya.

Kemudian, katakan kepada diri Anda sendiri, "saya bisa merasakan mouse ini".
Silahkan Anda konsentrasikan pikiran Anda kepada indera peraba Anda, dengan betul-betul merasakan tekstur mouse itu. Apakah mouse itu besar atau justru kecil di kedua belah tangan Anda. Apakah mouse itu terasa halus atau kasar. Apakah mouse itu terasa dingin, hangat, atau panas di kedua telapak tangan Anda. Semuanya.

Taruhlah kembali mouse itu, dan kembalilah membaca tulisan ini.

Semua aktivitas yang tadi Anda lakukan, adalah sebuah aktivitas untuk mempertegas "kenyataan" dari sebuah mouse. Anda akan berkata bahwa mouse itu memang nyata.
Anda bisa melihatnya dengan jelas. Anda bisa merasakan bentuk dan tekstur di kedua tangan Anda. Anda akan percaya bahwa mouse itu memang ada dan betul-betul riil.

Biar saya katakan sesuatu kepada Anda. Semua yang ada rasakan dari mouse tersebut hanyalah sebuah "sensasi" yang muncul di dalam otak Anda. "Sensasi" ini tercipta melalui saluran inderawi yang Anda miliki. Sensasi-sensasi ini terkumpul sebagai hasil analisa indera penglihatan dan indera peraba Anda, yang pada akhirnya otak Anda menciptakan sebuah kesimpulan bahwa mouse itu benar-benar nyata. Otak akan menciptakan sebuah persepsi bahwa mouse itu memang riil. Tolong garis bawahi kata "menciptakan" tadi.

Sekarang mari kita renungkan bersama-sama. Apa yang terjadi apabila sensasi itu tidak pernah tercipta di otak Anda ?

Mudahnya, cukup bayangkan apabila Anda tidak bisa melihat apapun.
Anda buta.

Apakah sekarang Anda akan menganggap bahwa mouse tadi itu nyata ?
Anda mungkin akan berkata, bahwa mouse itu tetaplah nyata karena Anda bisa merasakan keberadaannya lewat telapak tangan Anda.

Sekarang bayangkan kembali, setelah Anda buta, indera peraba Anda pun tidak bekerja sama sekali.
Apakah sekarang mouse itu "ada" bagi Anda ?
Anda mungkin saja masih tetap akan berkata, kalau mouse itu tetap ada.
Alasannya karena, Anda pernah melihat bentuk sebuah mouse sebelum Anda buta dan tidak bisa merasakan sama sekali.

Yah, Anda benar. Tapi saya yakin, kalau realitas mouse yang ada dalam pikiran Anda sekarang sudah berkurang kadarnya. Yang ada dalam pikiran Anda, jika Anda buta dan tidak bisa merasakan apapun, hanyalah seonggok mouse yang memiliki definisi-definisi umum seperti fungsi umum, bentuk secara umum, dan lain-lain. Anda tidak lagi bisa mengetahui detail dan spesifikasi yang dimiliki tiap-tiap mouse.

Kalau saya persingkat, maka hanya sebatas itulah "kenyataan" sebuah mouse bagi Anda, yang sekarang ini-ceritanya-buta dan tidak bisa merasakan apa-apa. "Kenyataan" yang jelas berbeda, ketika Anda masih menggunakan mata dan tangan Anda.

Sekarang mari kita renungkan kembali suatu hal. Apa yang bakal terjadi apabila Anda itu buta dan tidak bisa merasakan apa-apa sejak lahir ? Anda tidak akan pernah tahu bentuk bentuk apapun, Anda tidak akan pernah tahu warna-warna, dan banyak lagi.

Pertanyaan saya masih sama, apakah realitas yang Anda alami akan betul- betul sama dengan yang Anda alami sekarang ini ? Apakah mouse ini akan benar-benar "ada" bagi Anda yang tidak pernah melihat dan merasakan apa-apa (secara fisik) itu ?

Kita adalah orang-orang yang dianugerahi oleh kemampuan fisik dan indera yang lengkap. Sehingga realitas yang dihasilkan oleh otak kita pun menjadi beragam dan bervariasi. Bahkan seringnya, kita cukup melihat, untuk kemudian percaya.

"What eyes see, mind will believe." - Gabriel, Swordfish.

Realitas atau kenyataan bagi kita adalah semua hal yang tertangkap oleh kelima indera kita. Realitas atau kenyataan bagi kita adalah semua hal yang tertangkap oleh mata.

"Seeing is believing" - Ancient Quote.

Mungkin benar adanya, apabila dunia ini telah kita persempit lewat mata kita. Kebanyakan Realitas bagi kita adalah realitas yang sifatnya visual.

Karena itu, betapa mudahnya kita terperdaya. Betapa mudahnya persepsi kita diperdaya. Betapa mudahnya kita tertipu oleh realitas-realitas palsu yang sama sekali tidak nyata.

Bagaimana dengan orang yang buta ? Maka realitas yang ia miliki, secara sederhana, hanyalah realitas yang sifatnya auditif. Sesuatu itu "ada" apabila berbunyi.

Bagaimana dengan orang yang buta dan tuli ? Sesuatu itu "ada" baginya apabila sesuatu itu bisa dirasakan atau memiliki bau-bauan.

"Sadarilah bahwa Kalau Anda kurangi sendiri dari sensasi yang manapun- entah itu penglihatan, suara, sentuhan, rasa, bau- maka suatu benda bukanlah apa-apa selain atom-atom yang bergetar di ruang hampa" - Deepak Chopra

Kini, setujukah Anda bahwa dunia itu TIDAK BERADA di luar, melainkan berada DI DALAM diri Anda ?

Dunia yang ada di sekeliling kita, hanyalah hasil dari jutaan sensasi yang tidak detiknya tercipta melalui semua panca indera kita, yang kemudian otak merangkainya menjadi sebuah benda, sebuah "sesuatu".
Sebuah persepsi. Sebuah dunia.

DUNIA YANG ANDA LIHAT, DENGAR, DAN RASAKAN, SEPENUHNYA MERUPAKAN HASIL KREASI OTAK ANDA. DUNIA BERADA DI DALAM PIKIRAN DAN DIRI ANDA. MEREKA TIDAK BENAR-BENAR BERADA DI LUAR SANA. TANPA KREASI DARI OTAK ANDA, MEREKA HANYALAH ATOM-ATOM YANG BERGETAR DI RUANG HAMPA.

Sangat kontroversial. Tapi saya sangat mencintainya.
Bagaimana dengan Anda ?

Apabila satu dari panca indera kita tidak bekerja, maka seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, nilai atau derajat realitas itu menjadi berkurang nilainya. Karena sensasi yang biasanya disampaikan oleh salah satu indera itu tidak pernah lagi ada. Karena itu "dunia" bisa saja menjadi sebuah "dunia yang pincang".
Dunia tanpa bentuk. Dunia tanpa suara. Atau dunia tanpa rasa.

"Semua itu kosong, semua itu hampa" - Tong Sam Chong, Journey To West

Saya membayangkan, apabila kelima indera saya itu sama sekali tidak bekerja. Lantas apa yang terjadi pada saya ? Saya tidak pernah tau. Karena saya terlahir dengan kelima indera yang lengkap dan masih sehat wal afiat.

Tapi kalau saya berpikir lebih jauh. Apabila kelima indera itu memang tidak bekerja. Maka apakah dunia itu benar-benar ada bagi saya ? Apakah arti kenyataan atau realitas bagi seseorang yang sama sekali tidak memiliki seluruh panca indera untuk digunakan ?

Saya rasa, untuk hal di atas, maka kenyataan atau realitas ini akan sampai pada sebuah frase yang sering diucapkan oleh banyak kaum sufi, yakni "Realitas Tunggal" - "Singular Reality".

Semua tidak lantas sirna. Anda bakal tetap ada. Komputer di depan saya dan Anda ini tidak pergi ke mana-mana meskipun seluruh panca indera saya berhenti bekerja.

Namun perbedaannya, seperti yang ditulis oleh Chopra : "tidak ada lagi
"keterpisahan", terjadilah suatu sapuan kreatif tunggal..."

Anda dan saya berada di kutub yang berlawanan saat ini, tetapi tidak ada keterpisahan.
Anda, saya, segalanya menyatu. Berada dalam sebuah entitas tunggal nan Agung - bersama Sang Arsitek Maha Besar.

Marilah kita bersyukur dan merenungkan kembali perjalanan hidup kita.


ps 1 : Saya sendiri belum bisa memahami sepenuhnya tentang topik ini, terutama tentang ketidak-terpisahan dan realitas tunggal.


ps 2 : Saya menemukan dua tontonan yang cukup relevan dengan topik ini, mereka adalah karya Dokumenter Harun Yahya - "Realitas Penciptaan", dan film Hollywood karya Wachowski Brothers - "The Matrix".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar